
Lakukan Penutupan Arus Lalin, 45 Personel Disiagakan di Beberapa Simpang
Bulaksumur,(sleman.sorot.co)--Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa aliansi mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa lanjutan menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, Selasa (20/10). Massa aksi yang mulai bergerak sekitar 13.00 ini berencana melakukan Sidang Dewan Rakyat untuk menolak Undang-undang Omnibus Law yang disahkan DPR RI beberapa waktu.
Menanggapi aksi unjuk rasa itu, Kasat Lantas AKP Mega Tetuko mengatakan untuk mengantisipasi berlangsungnya aksi unjuk rasa di bunderan UGM, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas di seputaran UGM. Untuk rekayasa itu, pihaknya sudah menyebarluaskan ke masyarakat melalui beberapa media sosial.
Ada bebeberapa simpang yang dilakukan rekayasa atau penutupan sementara. Dimulai dari simpang Sagan, untuk sementara waktu sampai aksi selesai. Penutupan dilakukan dari simpang Sagan, dari selatan tidak bisa bisa ke barat, bisa mengakses ke utara atau timur. Sedangkan dari arah utara maupun barat mirota tidak bisa mengakses ke bunderan. Sedangkan dari selatan bundaran atau jalan cik di tiro juga di tutup untuk menghindari bunderan UGM, jelasnya saat ditemui di seputaran bunderan UGM.
Penutupan tersebut, tambah Mega, dilakukan untuk menghindari penumpukan arus lalu lintas di seputaran bunderan UGM. Harapannya masyarakat memahami dengan rekayasa lalu lintas ini. 
Lebih lanjut Mega mengucapkan untuk mendukung penutupan itu, pihaknya menyiapkan 45 personil kepolisian dari Satlantas Polres Sleman. Penempatan personil tersebut ditempatkan di 3 titik dan beberapa simpang untuk mengantisipasi dan rekayasa lalu lintas.
Penutupan dilakukan hingga akhir dilangsungkannya aksi unjuk rasa, pungkas Mega.