Densus 88 Dikabarkan Tangkap Seorang Terduga Teroris di Sidoarum
Peristiwa

Densus 88 Dikabarkan Tangkap Seorang Terduga Teroris di Sidoarum

Godean,(sleman.sorot.co)--Detasemen Khusus 88 Anti Terror Mabes Polri dikabarkan melakukan penangkapan terhadap seorang terduga teroris di Dusun Kramat RT 06 /RW 18, Padukuhan 5, Desa. Sidoarum, Kecamatan Godean, Selasa (11/12) pukul 14.35 WIB. Lokas penangkapan berada di sebuah warung makan beralamatkan di Jalan Garuda Perum Sidoarum Godean, Blok 5 no 72.

Menurut pemilik warung makan, Partini (40), mengungkapkan, sebelum terjadi penangkapan, yang bersangkutan atas nama IAA (18) sedang beristirahat dan makan siang di warungnya bersama 3 orang rekannya.

"Pada waktu makan, tiba-tiba ada 3 orang berpakaian preman dengan menggunakan tutup wajah menghampiri," ucapnya saat ditemui, Rabu (12/12/2018).

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap terduga teroris tersebut, petugas kemudian mendatangi tempat kerja yang berada persis di depan warung. Selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan terhadap barang-barang milik terduga pelaku. Setelah melakukan pemeriksaan di tempat kerja terduga teroris, petugas kemudian meninggalkan lokasi kejadian 

"Waktu dilakukan penangkapan, jalan menuju tempat lokasi kejadian radius 100 meter ditutup," tambah Partini.

Sementara itu, Kepala Depo Perusahaan Roti tempat IAA bekerja, Muhammad Gilang, mengatakan, pada saat proses penangkapan dirinya tidak berada di tempat. Ia mendapatkan kabar terkait penangkapan itu dari tetangga. Mendengar kabar tersebut, ia kemudian langsung mendatangi Polda DIY. Ia dimintai keterangan sebagai saksi.

Ia mengatakan, dalam keseharian tinggal di Mess, terduga pelaku merupakan orang yang pendiam dan mudah bergaul. Seperti halnya orang biasa, ketika libur kerja Isa Azam Abdullah sering pergi memancing atau bermain PS, sehingga kabar penangkapan itu sempat membuatnya kaget.

"Saya kaget waktu dengar penangkapan, karena penampilan dia sehari-hari stylish, tidak seperti kebanyakan terduga teroris," katanya

Lebih lanjut ia mengatakan, IAA sudah bekerja di tempatnya sekitar kurang lebih tiga bulan. Saat melamar pekerjaaan, berkas yang dimiliki juga lengkap dan tidak ada yang mencurigakan. Ia mengaku baru mengetahui dari kepolsian bahwa nama yang digunakan bukan nama asli.

Selain mengamankan terduga pelaku, petugas juga mengambil tas ransel, satu kotak tinta hitam dan dokumen pribadi dari mess tempat kerja terduga teroris.