Presiden Jokowi Minta Generasi Muda Tak Saling Mencela di Medsos
Peristiwa

Presiden Jokowi Minta Generasi Muda Tak Saling Mencela di Medsos

Mlati,(sleman.sorot.co)--Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Mahasabha (Kongres Nasional) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Ballrom Hotel The Rich Jogja, Rabu (29/8/2018). Hadir dalam acara tersebut Menteri Koperasi dan UKM RI AA. G. Ngurah Puspayoga, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam sambutannya, Presidium Pimpinan Pusat KMHDI Putu Wiratnaya, S.Kom., M.Si.M mengungkapkan mahasiswa sebagai mitra kritis Pemerintah khususnya kader KMHDI, tidak akan merasa malu untuk memberikan apresiasi kepada Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dalam era Jokowi sudah banyak perubahan terhadap bangsa dan negara terutama dalam pembangunan di berbagai bidang.

Salah satu contohnya adalah pembangunan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), pembangunan infrastruktur hingga pengelolaan dana desa yang tiap tahunnya selalu memiliki target yang semakin tinggi.

"Kiranya setelah pembangunan fisik, maka wajib untuk melakukan pembangunan sumber daya manusia, termasuk salah satunya yang terjadi pada umat Hindu. Bahwa sampai saat ini masih sangat kekurangan tenaga pendidik yang bisa saja dikarenakan adanya keterbatasan anggaran Pemerintah untuk umat Hindu," tandasnya.

Menurutnya, KMHDI siap menyumbangkan beberapa kader terbaiknya untuk diberikan fasilitas pendidikan melalui beasiswa Kemenpora, LPDP ataupun lainnya. Sebagai Presidium Pimpinan Pusat KMHDI siap untuk menjamin bahwa kader KMHDI yang telah lulus, akan tulus dan setia membangun bangsa dan Negara. 

Sementara itu, di hadapan seluruh peserta Kongres KMHDI Presiden Jokowi mengajak para mahasiswa untuk tidak menghabiskan energi dengan hal-hal negatif, seperti saling mencela dan saling mencemooh di media sosial. Sebaliknya, ia mengajak para mahasiswa untuk membangun optimisme dan berpikiran positif.

"Kita menuju kepada masa-masa optimisme, masa-masa positif thinking, energi kita habiskan untuk membangun persaingan, membangun daya saing, membangun produktivitas," kata Presiden.

Optimisme itu harus terus dibangun karena ia meyakini Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-4 di dunia pada tahun 2045. Keyakinan itu berdasarkan hasil perhitungan dari berbagai lembaga seperti McKinsey Global Institue, Bank Dunia, IMF, hingga Bappenas.

"Tapi ini tidak mungkin tercapai kalau kita malas-malasan. Kalau kita senang instan. Kalau kita tidak bekerja keras. Oleh karena itu, saya mengajak anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk terus bekerja keras, produktif, dan memiliki disiplin yang tinggi. Itulah kunci untuk menjadi negara maju dan bersaing dengan negara lain,” tandas Presiden.